Sabtu, 25 Mei 2013

Tingkat Kelulusan UN SMA/MA 2013 Maluku, Kota Ambon Terendah



AMBON - Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menunjukkan
keperkasaan mereka di bidang pendidikan menengah dan kejuruan.
Tahun ini saja untuk ketiga kalinya siswa-siswi di ’’Bumi Saka Mese Nusa’’mencatatkan rekor tingkat kelulusan mencapai 100 persen dibanding raihan pelajar-pelajar Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/MA) Kota Ambon hanya mencapai 98,89 persen.
Capaian maksimal SBB juga sama persis yang ditorehkan siswa-siswi SMA/MA Kabupaten Buru Selatan (Bursel).
’’Jadi untuk tingkat SMA/MA yang tingkat kelulusannya 100 persen hanya SBB dan Bursel. Untuk SBB ini untuk tahun ketiga mereka menjadi juara, berarti mereka tetap mempertahankan gelar, dan tahun ini Bursel buat rekor membanggakan,’’ terang Kepala Dinas Pendikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Maluku Semy Risambessy dalam jumpa pers di Lantai 2 Disdikpora Maluku, Kawasan Batu Gajah, Kecamatan Sirimau, Jumat, 24 Mei 2013.
Semy melanjutkan untuk persentase kelulusan tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kota Ambon mencatatkan hasil terendah, yakni 99,23 persen, sementara 10 kabupaten/kota lain masing-masing Kabupaten Maluku Tengah, SBB, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kabupaten Buru, Bursel, Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, dan Kabupaten Maluku Barat Daya mencapai 100 persen.
’’Untuk Kota Ambon dari 1.437 peserta, yang tidak lulus 11 siswa, atau yang tak tulus 0,77 persen, sementara yang lulus 1.426 (99,23 persen. Untuk kategori SMK untuk Kota Ambon tahun lalu menurun, tahun ini meningkat.
Sementara untuk SMA/MA tahun lalu meningkat, tahun ini menurun,’’ tambah mantan Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disdikpora Maluku itu.
Semy menyebutkan kesebelas siswa SMK Kota Ambon yang tak lulus Ujian Nasional (UN) disebabkan mereka tak ikut serta meski sudah dihubungi berulang kali oleh guru maupun kepala sekolah. ’’Ada yang beralasan ingin pindah tempat, dan ada yang beralasan ingin kerja membantu orangtua. Yang tidak lulus juga disebabkan nilai tidak tuntas, dan ada yang sama sekali tak ingin ikut,’’ sebutnya.
FOKUS PENDIDIKAN

Di kesempatan serupa, Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan (Dikmenjur) Disdikpora Maluku, Andre Jamlaay menyatakan keberhasilan SBB mempertahankan tradisi juara untuk kelulusan siswa tingkat SMA/MA dan SMK selama tiga tahun terakhir karena komitmen Pemerintah Kabupaten setempat untuk membangun dunia pendidikannya.
’’Mereka berhasil karena kerja sama yang baik antara pemkab dan pihak legislatif. Di sana ketua dewannya sangat peduli dengan pendidikan, dan anggaran banyak dialokasikan ke situ (dunia pendidikan),’’jabarnya.
Diakui Andre, Pemkab SBB juga intens membangun kerja sama dengan perguruan tinggi, terutama Universitas Pattimura (Unpatti). ’’Biasanya sebelum UN diberikan kisi-kisi, dan Dinas Pendidikan di sana (SBB) berhasil melakukan try out sebelum pelaksanaan UN,’’ puji dia. (JeMzwei)