AMBON - Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menunjukkan
keperkasaan mereka di bidang pendidikan menengah dan kejuruan.
Tahun ini saja untuk ketiga kalinya siswa-siswi di ’’Bumi Saka Mese
Nusa’’mencatatkan rekor tingkat kelulusan mencapai 100 persen dibanding
raihan pelajar-pelajar Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMA/MA) Kota Ambon hanya mencapai 98,89 persen.
Capaian maksimal SBB juga sama persis yang ditorehkan siswa-siswi SMA/MA Kabupaten Buru Selatan (Bursel).
’’Jadi untuk tingkat SMA/MA yang tingkat kelulusannya 100 persen hanya
SBB dan Bursel. Untuk SBB ini untuk tahun ketiga mereka menjadi juara,
berarti mereka tetap mempertahankan gelar, dan tahun ini Bursel buat
rekor membanggakan,’’ terang Kepala Dinas Pendikan, Pemuda, dan Olahraga
(Disdikpora) Maluku Semy Risambessy dalam jumpa pers di Lantai 2
Disdikpora Maluku, Kawasan Batu Gajah, Kecamatan Sirimau, Jumat, 24 Mei
2013.
Semy melanjutkan untuk persentase kelulusan tingkat Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Kota Ambon mencatatkan hasil terendah, yakni 99,23
persen, sementara 10 kabupaten/kota lain masing-masing Kabupaten Maluku
Tengah, SBB, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kabupaten Buru, Bursel,
Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Kepulauan Aru,
Kabupaten Maluku Tenggara Barat, dan Kabupaten Maluku Barat Daya
mencapai 100 persen.
’’Untuk Kota Ambon dari 1.437 peserta, yang tidak lulus 11 siswa, atau
yang tak tulus 0,77 persen, sementara yang lulus 1.426 (99,23 persen.
Untuk kategori SMK untuk Kota Ambon tahun lalu menurun, tahun ini
meningkat.
Sementara untuk SMA/MA tahun lalu meningkat, tahun ini menurun,’’ tambah
mantan Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disdikpora Maluku itu.
Semy menyebutkan kesebelas siswa SMK Kota Ambon yang tak lulus Ujian
Nasional (UN) disebabkan mereka tak ikut serta meski sudah dihubungi
berulang kali oleh guru maupun kepala sekolah. ’’Ada yang beralasan
ingin pindah tempat, dan ada yang beralasan ingin kerja membantu
orangtua. Yang tidak lulus juga disebabkan nilai tidak tuntas, dan ada
yang sama sekali tak ingin ikut,’’ sebutnya.
FOKUS PENDIDIKAN
Di kesempatan serupa, Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan
(Dikmenjur) Disdikpora Maluku, Andre Jamlaay menyatakan keberhasilan SBB
mempertahankan tradisi juara untuk kelulusan siswa tingkat SMA/MA dan
SMK selama tiga tahun terakhir karena komitmen Pemerintah Kabupaten
setempat untuk membangun dunia pendidikannya.
’’Mereka berhasil karena kerja sama yang baik antara pemkab dan pihak
legislatif. Di sana ketua dewannya sangat peduli dengan pendidikan, dan
anggaran banyak dialokasikan ke situ (dunia pendidikan),’’jabarnya.
Diakui Andre, Pemkab SBB juga intens membangun kerja sama dengan
perguruan tinggi, terutama Universitas Pattimura (Unpatti). ’’Biasanya
sebelum UN diberikan kisi-kisi, dan Dinas Pendidikan di sana (SBB)
berhasil melakukan try out sebelum pelaksanaan UN,’’ puji dia. (JeMzwei)